Cara Menghitung Rata-Rata Turun Saham untuk Mendapatkan Profit Optimal
Definisi rata-rata turun
Bisa dibilang, Average Down adalah strategi rata-rata yang dipraktikkan dengan membeli saham secara bertahap saat harga saham turun (merah). Sebaliknya, itu adalah kenaikan rata-rata, yang merupakan strategi pembelian saham ketika harga saham perlahan-lahan meningkat. Seperti dijelaskan di atas, strategi ini umumnya digunakan untuk mencapai keuntungan yang optimal dengan biaya yang minimal. Di sisi lain, strategi ini diterapkan untuk memudahkan investor menghitung keuntungan. Anda dapat menggunakan strategi ini tidak hanya pada saham, tetapi juga pada instrumen serupa yang pergerakan harga pasti berfluktuasi (berfluktuasi) dan dapat Anda pantau seperti reksa dana, ETF, dan lainnya.
Baca Juga: Menggigit Besaran Gaji UMR
Rumus Rata-rata Turun dan contohnya
Rumus untuk rata-rata saham turun, yaitu:
Rata-rata turun = ((Harga1 x Lot1)+(Harga2 x Lot2)+ (Harga3 x Lot3)+…. (Harga N x Lot N)) : Jumlah lot
Keadaan nilai price1 lebih tinggi dari price2 dan seterusnya.
Sebagai contoh:
Perusahaan S memiliki saham dengan harga per saham sebagai berikut:
Harga1 = 500
Harga2 = 450
Harga3 = 400
D adalah investor yang percaya bahwa dia akan membeli saham perusahaan S jika permintaan saham perusahaan S akan meningkat lagi, bahkan jika harga saham turun. Untuk mengatasi masalah ini, D menerapkan strategi dengan menghitung rata-rata stok di bawah ini:
Lot1 = 100 buah
Lot2 = 200 buah
Lot 3 = 300 buah
Jadi, nilai rata-rata ke bawah yang diterapkan oleh S adalah:
Rata-rata turun = ((500 x 100)+ (450 x 200) + (400 x 300)): 100+200+300
= (50.000 + 90.000 + 12.000): 600
= 152.000 : 600
= 253.
Jadi biaya rata-rata yang harus dikeluarkan D untuk membeli saham perusahaan S adalah 253 rupiah. Tentu saja, harga ini jauh lebih rendah dari harga sebenarnya.
Mari kita hadapi itu, prediksi D tentang kenaikan harga saham S adalah benar. Beberapa waktu kemudian, harga saham perseroan naik menjadi Rp 600 per saham. Jadi keuntungan untuk S adalah:
Laba S = (600 x 600) – (253 x 600) = 360.000 – 152.000 = 208.000
Misalnya jika D membeli saham perusahaan ini jika harganya 500 rupiah per lembar. Jadi kelebihannya tetap:
Laba S = (600 x 600) – (500 x 600) = 360.000 -300.000 = 60.000
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi average down mengharuskan Anda untuk memantau dan mencatat setiap keadaan harga saham yang ingin Anda beli. Jangan khawatir, saat ini ada Microsoft Excel dan program spreadsheet lainnya yang dapat Anda gunakan untuk menghitung nilai ini dengan cepat. Tidak hanya itu, Anda tidak perlu menghitungnya secara manual karena banyak aplikasi investasi saham yang secara otomatis mendukung fungsi rata-rata turun ini.
Baca Juga: Ketahui Pengertian, Jenis, dan Perhitungan Premi Asuransi
C dikatakan telah membeli saham Perusahaan P dengan menggunakan mekanisme rata-rata turun seperti yang ditunjukkan di atas. Pertama, C membeli 500 lembar saham dengan harga 1000 per lembar dan seterusnya sampai C dapat memiliki 3000 lembar saham perusahaan P. Berdasarkan metode perhitungan rata-rata turun saham, C memiliki 3000 lembar saham perusahaan P dengan harga rata-rata 1500 per lembar. . Anda dapat menemukan total rata-rata dengan membagi jumlah total harga saham dengan jumlah total saham yang dibeli.
Sumber :